Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini untuk memberi kenyamanan
pada tubuh siswa agar dapat menunjang
proses belajar secara efektif dimana siswa berada dalam posisi duduk di sekolah
untuk jangka waktu yang cukup lama sekitar 3 jam 45 menit dengan waktu
istirahat 2 kali 15 menit dalam sehari.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diamati adalah
keseluruhan siswa kelas I yang berumur 4 sampai 5 tahun di Sekolah Dasar Negeri
X Medan. Hal ini dilakukan karena jumlah keseluruhan siswa di kelas dapat
diamati dan diteliti dengan baik. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 31
siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri X Medan.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Human Body Martin, kursi antropometri, timbangan,
meteran, goniometer, kamera, dan kuisioner SNQ untuk mengetahui keluhan yang
dialami oleh siswa.
Definisi Variabel Dependen
Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Pheasant (2003) mengemukakan bahwa fungsi
dari perabot kursi adalah untuk menunjang postur agar stabil dan nyaman
digunakan pada beberapa waktu, dan sesuai dengan aktivitas atau tugas yang akan
dikerjakan.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Shivarti (2012), penelitian menemukan adanya
ketidaksesuaian tinggi kursi, kedalaman kursi, dan tinggi meja yang ada di
sekolah terhadap dimensi antropometri siswa seperti tinggi popliteal,
panjang popliteal, dan tinggi siku duduk. Ketidaksesuaian ini dapat
menyebabkan bagian bawah paha tertekan dan mengganggu sirkulasi darah.
Sirkulasi darah berfungsi dalam menyalurkan oksigen dan jika terganggu, bagian
paha akan merasakan gejala kram.
Qutubuddin
(2013) juga melakukan penelitian dan menemukan bahwa rancangan dimensi meja
seharusnya ditentukan berdasarkan jangkauan lengan minimum, tinggi siku duduk
dan panjang lengan. Penyangga kaki meja dan kursi seharusnya dapat digeser ke
atas dan bawah.
Cara & Alat Mengukur
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Human Body Martin berfungsi untuk mengukur dimensi
tubuh, kursi antropometri untuk mengukur dimensi tubuh dalam posisi duduk,
timbangan untuk mengukur berat badan, meteran untuk mengukur dimensi meja dan
kursi sekolah serta dimensi tubuh, goniometer untuk mengukur sudut inklinasi
tubuh, kamera untuk mengambil foto postur tubuh, dan kuisioner SNQ untuk
mengetahui keluhan yang dialami oleh siswa.
Definisi
Operasional
Definisi
Operasional adalah Sekolah harus menyediakan perabot kelas yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang
memiliki rancangan tidak baik dalam jangka waktu lama dapat memberikan dampak
buruk terhadap kesehatan siswa
Langkah-langkah Pelaksanaan penelitian
Prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Studi pustaka pemahaman dan
pembelajaran lebih dalam terhadap redesain produk secara ergonomis. Teori ini
diperoleh dari buku, jurnal penelitian dan draft tugas sarjana yang
berhubungan dengan topik penelitian.
2.
Studi pendahuluan dengan wawancara
dan pengamatan langsung terhadap siswa ketika sedang belajar untuk mengetahui
adanya gejala keluhan muskuloskeletal dari siswa serta untuk mengetahui
kesesuaian meja dan kursi sekolah dengan dimensi tubuh siswa.
3.
Identifikasi masalah untuk
mengetahui pentingnya desain meja dan kursi sekolah yang ergonomis bagi siswa.
4.
Perumusan masalah yang ditemukan
dalam penelitian berupa adanya keluhan muskuloskeletal yang dialami siswa yang
disebabkan oleh postur tubuh siswa ketika menggunakan meja dan kursi siswa yang
tidak ergonomis.
5.
Penentuan tujuan dan manfaat
penelitian perancangan ulang meja dan kursi sekolah secara ergonomis
berdasarkan antropometri tubuh siswa sekolah dasar. Sedangkan mamfaat
penelitian agar hasil redesain meja dan kursi sekolah dapat digunakan dengan
lebih efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien.
6.
Pengumpulan data untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam penelitian.
7.
Pengolahan data mulai dari tahap
awal pengolahan data berupa tabulasi data Standard Nordic Questionnaire sampai
dengan dihasilkannya hasil rancangan usulan meja dan kursi sekolah.
8.
Analisis pemecahan masalah untuk
mengetahui apakah hasil rancangan telah mencapai hasil rancangan maksimal yang
sesuai dengan prinsip ergonomi.
9.
Kesimpulan hasil akhir dari
penelitian dan acuan bagi penelitian selanjutnya serta saran yang dianggap
penting bagi pihak yang bersangkutan.
Hasil
Penelitian
Kuisioner SNQ
merupakan tools yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan yang
dirasakan siswa pada 28 bagian tubuh yang ditanyakan dalam kuisioner. Skala
pada kuisioner ada 4 yaitu “tidak sakit”, “agak sakit”, “sakit”, dan “sangat
sakit”. Adanya keluhan sakit yang teridentifikasi terjadi pada siswa dan dengan
hasil penilaian postur yang nilainya tinggi antara 6-7 maka perbaikan rancangan
terhadap meja dan kursi kelas harus dilakukan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi antropometri tubuh adalah faktor umur yang diketahui bahwa umur setiap
siswa berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula. Pada saat menulis menggunakan
meja dan kursi hasil redesain, posisi tubuh siswa tidak membungkuk dan bahu
siswa tidak terangkat. Tekanan yang diberikan pada lumbar tulang belakang
menurun menjadi 140% dan otot trapezius yang berkontraksi menjadi 1%
sehingga siswa tidak merasakan keluhan sakit pada bagian tubuh setelah belajar.
Kekuatan
Penelitian
Hasil redesain meja dan kursi kelas
berdasarkan antropometri diperoleh postur duduk siswa saat menggunakan meja dan
kursi kelas sebelum redesain memiliki skor RULA 6-7 dengan kategori tindakan
perbaikan segera atau sekarang juga, sedangkan postur duduk siswa ketika
menggunakan meja dan kursi hasil redesain berkurang menjadi skor RULA 3 yang
secara teoritis merupakan level risiko rendah dengan kategori tindakan beberapa
waktu ke waktu
Kelemahan Penelitian
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat, pengujung cerdas pasti meninggalkan jejaknya.