Friday, March 3, 2017

REVIEW JURNAL REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X


REVIEW JURNAL


REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI:  KASUS SD NEGERI X

 

 

Tujuan  Penelitian
       
            Tujuan penelitian ini  untuk  memberi kenyamanan pada  tubuh siswa agar dapat menunjang proses belajar secara efektif dimana siswa berada dalam posisi duduk di sekolah untuk jangka waktu yang cukup lama sekitar 3 jam 45 menit dengan waktu istirahat 2 kali 15 menit dalam sehari.

Subjek Penelitian         

 Subjek penelitian yang diamati adalah keseluruhan siswa kelas I yang berumur 4 sampai 5 tahun di Sekolah Dasar Negeri X Medan. Hal ini dilakukan karena jumlah keseluruhan siswa di kelas dapat diamati dan diteliti dengan baik. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 31 siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri X Medan.

Metode Penelitian          

Metode  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human Body Martin, kursi antropometri, timbangan, meteran, goniometer, kamera, dan kuisioner SNQ untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh siswa.







Definisi Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pheasant (2003) mengemukakan bahwa fungsi dari perabot kursi adalah untuk menunjang postur agar stabil dan nyaman digunakan pada beberapa waktu, dan sesuai dengan aktivitas atau tugas yang akan dikerjakan.
                                                         
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shivarti (2012), penelitian menemukan adanya ketidaksesuaian tinggi kursi, kedalaman kursi, dan tinggi meja yang ada di sekolah terhadap dimensi antropometri siswa seperti tinggi popliteal, panjang popliteal, dan tinggi siku duduk. Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan bagian bawah paha tertekan dan mengganggu sirkulasi darah. Sirkulasi darah berfungsi dalam menyalurkan oksigen dan jika terganggu, bagian paha akan merasakan gejala kram.
                                                      
            Qutubuddin (2013) juga melakukan penelitian dan menemukan bahwa rancangan dimensi meja seharusnya ditentukan berdasarkan jangkauan lengan minimum, tinggi siku duduk dan panjang lengan. Penyangga kaki meja dan kursi seharusnya dapat digeser ke atas dan bawah.  

Cara & Alat Mengukur

             Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human Body Martin berfungsi untuk mengukur dimensi tubuh, kursi antropometri untuk mengukur dimensi tubuh dalam posisi duduk, timbangan untuk mengukur berat badan, meteran untuk mengukur dimensi meja dan kursi sekolah serta dimensi tubuh, goniometer untuk mengukur sudut inklinasi tubuh, kamera untuk mengambil foto postur tubuh, dan kuisioner SNQ untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh siswa.


Definisi Operasional

Definisi Operasional  adalah  Sekolah harus menyediakan perabot kelas yang dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang memiliki rancangan tidak baik dalam jangka waktu lama dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan siswa





Langkah-langkah  Pelaksanaan penelitian
 Prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.        Studi pustaka pemahaman dan pembelajaran lebih dalam terhadap redesain produk secara ergonomis. Teori ini diperoleh dari buku, jurnal penelitian dan draft tugas sarjana yang berhubungan dengan topik penelitian.

2.        Studi pendahuluan dengan wawancara dan pengamatan langsung terhadap siswa ketika sedang belajar untuk mengetahui adanya gejala keluhan muskuloskeletal dari siswa serta untuk mengetahui kesesuaian meja dan kursi sekolah dengan dimensi tubuh siswa.

3.        Identifikasi masalah untuk mengetahui pentingnya desain meja dan kursi sekolah yang ergonomis bagi siswa.

4.        Perumusan masalah yang ditemukan dalam penelitian berupa adanya keluhan muskuloskeletal yang dialami siswa yang disebabkan oleh postur tubuh siswa ketika menggunakan meja dan kursi siswa yang tidak ergonomis.

5.        Penentuan tujuan dan manfaat penelitian perancangan ulang meja dan kursi sekolah secara ergonomis berdasarkan antropometri tubuh siswa sekolah dasar. Sedangkan mamfaat penelitian agar hasil redesain meja dan kursi sekolah dapat digunakan dengan lebih efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien.

6.        Pengumpulan data untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian.

7.        Pengolahan data mulai dari tahap awal pengolahan data berupa tabulasi data Standard Nordic Questionnaire sampai dengan dihasilkannya hasil rancangan usulan meja dan kursi sekolah.

8.        Analisis pemecahan masalah untuk mengetahui apakah hasil rancangan telah mencapai hasil rancangan maksimal yang sesuai dengan prinsip ergonomi.

9.        Kesimpulan hasil akhir dari penelitian dan acuan bagi penelitian selanjutnya serta saran yang dianggap penting bagi pihak yang bersangkutan. 



Hasil Penelitian                       

Kuisioner SNQ merupakan tools yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan siswa pada 28 bagian tubuh yang ditanyakan dalam kuisioner. Skala pada kuisioner ada 4 yaitu “tidak sakit”, “agak sakit”, “sakit”, dan “sangat sakit”. Adanya keluhan sakit yang teridentifikasi terjadi pada siswa dan dengan hasil penilaian postur yang nilainya tinggi antara 6-7 maka perbaikan rancangan terhadap meja dan kursi kelas harus dilakukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi antropometri tubuh adalah faktor umur yang diketahui bahwa umur setiap siswa berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula. Pada saat menulis menggunakan meja dan kursi hasil redesain, posisi tubuh siswa tidak membungkuk dan bahu siswa tidak terangkat. Tekanan yang diberikan pada lumbar tulang belakang menurun menjadi 140% dan otot trapezius yang berkontraksi menjadi 1% sehingga siswa tidak merasakan keluhan sakit pada bagian tubuh setelah belajar.


Kekuatan Penelitian                

 Hasil redesain meja dan kursi kelas berdasarkan antropometri diperoleh postur duduk siswa saat menggunakan meja dan kursi kelas sebelum redesain memiliki skor RULA 6-7 dengan kategori tindakan perbaikan segera atau sekarang juga, sedangkan postur duduk siswa ketika menggunakan meja dan kursi hasil redesain berkurang menjadi skor RULA 3 yang secara teoritis merupakan level risiko rendah dengan kategori tindakan beberapa waktu ke waktu




Kelemahan Penelitian           

Tidak menggunakanya tekonologi workshop desain dalam penelitian untuk di kembangkan dalam desain meja dan kursi sekolah, kelayakan memperoleh hak paten / hak cipta penelitian seperti yang di lakukan di taiwan dan kratia pada kelompok “ p 

 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat, pengujung cerdas pasti meninggalkan jejaknya.