Friday, March 3, 2017

MAKALAH KARAKTERISTIK KERAMIK



BAB I
PENDAHULUAN



 1.1         Latar Belakang
Perkembangan teknologi material keramik pada saat ini telah diarahkan kepada spesifikasi kegunaannya dalam berbagai kebutuhan, antara lain : kebutuhan rumah tangga, industri mekanik, elektronika, cordierite, refraktori, teknologi ruang angkasa, keramik berpori , dan lain sebagainya.
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
Di bagian akhir abad ini pengenalan api elektro telah membawa kepada bibit permulaan industri porselin elektro.Dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik tertumpu kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta Modern. Ia dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau campuran yang melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan kepada keramik Modern atau advance keramik.



1.2         Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan keramik ?
  2. Bagaimana sifat cacat keramik?
  3. Jenis-jenis cacat keramik ?
  4. Bagaimana metode penangulangan ?

1.3  Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui definisi dari keramik ?
  2. Untuk mengetahui sifat cacat keramik  ?
  3. Untuk mengetahui jenis-jenis cacat keramik?
  4. Untuk mengetahui metode penanggulangan  cacat keramik ?



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Definisi
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
2.2     Penyusutan berlebih pada keramik mentah

Berupa celah-celah yang timbul disekitarsisi ubin ( umumnya pada keramik yangmemiliki ketebalan). Proses penyusutan biasanya terjadi padaprses pengeringan, terlebih pada sistempengeringan dengan susunan materialubin dengan cara ditumpuk. Cacat ini timbul akibat dari bahan baku(tanah liat) yang diperleh dari tambangyang berbeda.

2.3     Kekuatan mekanik yang rendah pada ubin mentah

Berupa patahan atau retak pada ubin Peristiwa ini terjadi saat prsespengangkutan dalam pada saat berjalannya prduksi.
Terjadi akibat gncangan atau punbenturan dalam alat angkut (truk,dsb).
Semakin tidak  homgen bahan bakupenyusun ubin maka akan semakinmudah patah ubin tersebut.
Kekuatan mekenik yang rendahpada ubin kering Berupa retakan yang terjadi pada bdyubin kering.

Terjadi pada prses pembakaran single-firing. Bila ubin memiliki kekuatanmekanik kurang dari 20 kg/cm makaubin tersebut akan mudah patah biladiletakkan pada bagian paling bawahdari susunan ubin-ubin dalam kiln.Untuk menghindari hal ini sebaiknyabagian paling bawah dari susunan ubindalam kiln diisi leh ubin yang kekuatanmekaniknya minimal 30 kg/cm Kandungan zat rganik berlebihan
Cacat yang terbentuk berupa belang-belang yang terjadi pada permukaankeramik. Prses ini sering terjadi pada prses pembakaran “single - firing”.

Pembakaran yang tidak sempurna daribahan rganik mengakibatkan zat-zatrganik tersebut tidak terksidasi secaramenyeluruh dan pada akhirnyamenimbulkan warna yang tidak meratapada permukaan ubin.Sulit mengering Kemampuan mengering pada ubinmentah dapat mengakibatkan keretakanhalus (1 s/d 1,5 cm) pada sisi ubin. Ini disebabkan karena air yangseharusnya menguap pada prsespengeringan tidak seluruhnya menguapsehingga berpengaruh buruk pada hasilpembakaran.

Penyebab utama pada kasus ini adalah kandungan humus yang berlebih padatanah liat yang digunakan sebagai bahanbaku. Keberadaan besi sulfidadalam bahan baku Kandungan besi sulfida  yang  cukup rendah akan mengakibatkan bercak hitam pada permukaan ubin namun bila kandungan zat  tersebut cukup tinggi akan menimbulkan lubang-lubang  pada permukaan ubin.

2.4     Cacat yang di temukan pada saat pembentukan body

·         Penggilingan yang kurangmaksimal
·         Kurang  maksimalnya  penggilingan dapat menyebabkan  kerapuhan pada ubin  karena rendahnya  ketahanan mekanik  yang  dimiliki o leh ubin.
·         Hal ini terjadi akibat reaksi atau pun pencampuran yang tidak homgen antara partikel bahan penyusun ubintersebut.
·         Kelembaban yang tidak sesuaipada ubin hijau
·         Kelembaban yang tinggi
·         Kelembaban yang tinggi pada adnan clay akan  mempersulit  pembentukan body,karena body  dibentuk akan mudah bengkak, selain itu dapat mempersulitprses pencetakan dan dampak terburukdari kelebihan kelembaban ini adalah timbulnya belang-belang hitam pada permukaan ubin/keramik pada proses pembakaran “single firing”.

2.5     Kelembaban

Kelembaban yang rendah dapatmenyebabkan adnan clay sulit dibentukkarena mudah hancur saat dikeluarkan daricetakan.Kesalahan padaprosespembakaran Benda pecah atau meledak

Penyebab :

·         Benda tidak kering secara sempurna
·         Dinding badan benda terlalu tebal
·         Benda dibakar terlalu cepat

Pemecahan :

·         Pastikan benda telah kering, sebelumdibakar.
·         Kurangi bagian yang tebal dari dinding bdyyang tebal.
·         Bakarlah benda secara perlahan-lahansampai suhu 200oc dan 600oc

2.6     Spit out(lubang pada permukaan benda)

Penyebab :
·         Kotoran dalam tanah liat

Pemecahan :

·         Usahakan bahan baku (tanah liat) benar-benar bersih dari pengotor
·         Gunakan tanah liat yang telah disaring
2.7       Timbul retak-retak seperti garis rambut

Penyebab :

·         Temperatur pembakaran terlalu lambat
·         Singkatnya waktu penjemuran
·         Tahap pembakaran pertama terlalu cepat

Pemecahan :

·         Bakar biskuit hingga suhu 1000oC
·         Pastikan seluruh bagian body telahkering, sebelum dibakar
·         Lakukan pemanasan awal dan bakarlahsecara perlahan 



2.8     Kesalahan pada proses pengglasiran

Penyebab :

·         Temperatur pembakaran biskuit terlalu tinggi

Pemecahan :

·         Bakarlah benda kerjadenganpembakaran biskuit padatemperatur yang lebih rendah
·         Hangatkan benda sebelum pengglasirandan bakarlah (biskuit yang telah berglasir)dengan suhu yang lebih tinggi Bloating (gelembung- gelembung)

Penyebab :

·         Terlalu banyak pewarna oksida ataukarbon dalam tanah liat

Pemecahan :

·         Kurangi penggunaan pewarna yangmengandung banyak bahan organik Tambahkan grog  pada body



2.9    Cacat Bloating Crawling(glasir menggumpal atau mengerut)

Penyebab :

·         adanya minyak, lemak atau debu padapermukaan biskuit
·         Campuran glasir mengandung banyak tanahliat plastis
·         Campuran glasir terlalu kental atupemakaian glasir terlalu tebal

Pemecahan :

·         Cuci biskuit yang berdebu dan keringkan
·         Kurangi kandungan tanah liat plastis dan ganti dengan kaolin Tambahkan air pada glasir

2.10   Cacat CrawlingCrazing (retak halus)

Penyebab :
·         Komposisi glasir yang tidak sesuai
·         Glasir dibakar dibawah temperatur

Pemecahan :

·         Tambahkan kandungan silika pada glasir
·         Glasir dibakar pada suhu yang lebih tinggi


2.11   Cacat Crazing Pinholing ( lubang-lubang kecil)

Penyebab :
·         Glasir dibakar sedikit dibawah temperatursebenarnya
·         Membakar glasir terlalu cepat
·         Gelembung udara muncul dalam glasir
·         Kelebihan whiting pada glasir

Pemecahan :

·         Bakar glasir pada suhu yang lebih tinggi
·         Bakar secara perlahan
·         Kurangi kandungan silika pada glasir dan tambahkan flux
·         Kurangi penggunaan whiting



2.12   Cacat Pinholing Glasir terkelupas

Penyebab :

·         Tanah liat menyusut terlalu banyak daripada glasir

Pemecahan :

·         Turunkan sedikit temperatur pembakaran
·         Kurangi waktu pencelupan dalam glasir
·         Tambahkan alkaline frit pada glasir
·         Kurangi kandungan silika pada glasir Peeling, shelling atau shivering 








 




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar, dan serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya yang secara umum meiliki sifat :
  1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
  2. Tahan terhadap korosi.
  3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
  4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor.
  5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.
Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring, cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan.









DAFTAR PUSTAKA

Aninom. 2013. ”Keramik” http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
Eko. 2013. “Kliping Seni Rupa Terapan Keramik”. http://www.slideshare.net/eko123/kliping-seni-rupa-terapan-keramik
Sergio.2011.”Proses Pembuatan Produk Keramik”. http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-keramik
SNI 15-1325-1989 “BATUAN PIROPILIT UNTUK PEMBUATAN KERAMIK HALUS”
SNI 03-2095-1998 “GENTENG KERAMIK”
SNI 1147-1989-A “MASSA BADAN KERAMIK GERABAH HALUS KERAS PLAT TETES PORSELIN”

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat, pengujung cerdas pasti meninggalkan jejaknya.