BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi material
keramik pada saat ini telah diarahkan kepada spesifikasi kegunaannya dalam
berbagai kebutuhan, antara lain : kebutuhan rumah tangga, industri mekanik,
elektronika, cordierite, refraktori, teknologi ruang angkasa, keramik berpori ,
dan lain sebagainya.
Industri keramik telah bermula dalam
tahun 4500 sebelum Masehi yang di usahakan oleh penduduk di perkampungan
neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu
hanya tertumpu pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England,
dapat di kesan kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara
masa itu dan 1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah
porselin yang dapat memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan
tembikar eistercian pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai
nampak permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang
membuat tembikar slip di Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan
bibit perkembangan yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang
terdapat pada hari ini.
Di bagian akhir abad ini pengenalan
api elektro telah membawa kepada bibit permulaan industri porselin
elektro.Dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik tertumpu
kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta Modern. Ia
dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau campuran yang
melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan kepada
keramik Modern atau advance keramik.
1.2
Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan keramik ?
- Bagaimana sifat cacat keramik?
- Jenis-jenis cacat keramik ?
- Bagaimana metode penangulangan ?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui definisi dari keramik ?
- Untuk mengetahui sifat cacat keramik ?
- Untuk mengetahui jenis-jenis cacat keramik?
- Untuk mengetahui metode penanggulangan cacat keramik ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah
liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun
1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng,
porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
2.2 Penyusutan
berlebih pada keramik mentah
Berupa
celah-celah yang timbul disekitarsisi ubin ( umumnya pada keramik yangmemiliki ketebalan).
Proses penyusutan biasanya terjadi padaprses pengeringan, terlebih pada
sistempengeringan dengan susunan materialubin dengan cara ditumpuk. Cacat ini
timbul akibat dari bahan baku(tanah liat) yang diperleh dari tambangyang
berbeda.
2.3 Kekuatan
mekanik yang rendah pada ubin mentah
Berupa patahan atau retak pada ubin Peristiwa ini terjadi saat prsespengangkutan dalam pada saat berjalannya
prduksi.
Terjadi akibat gncangan atau punbenturan dalam alat angkut (truk,dsb).
Semakin tidak homgen bahan
bakupenyusun ubin maka akan semakinmudah patah ubin tersebut.
Kekuatan
mekenik yang rendahpada ubin kering Berupa retakan yang terjadi pada bdyubin
kering.
Terjadi pada
prses pembakaran single-firing. Bila ubin memiliki kekuatanmekanik kurang dari
20 kg/cm makaubin tersebut akan mudah patah biladiletakkan pada bagian paling
bawahdari susunan ubin-ubin dalam kiln.Untuk menghindari hal ini
sebaiknyabagian paling bawah dari susunan ubindalam kiln diisi leh ubin yang
kekuatanmekaniknya minimal 30 kg/cm Kandungan zat rganik berlebihan
Cacat yang
terbentuk berupa belang-belang yang terjadi pada permukaankeramik. Prses ini
sering terjadi pada prses pembakaran “single - firing”.
Pembakaran
yang tidak sempurna daribahan rganik mengakibatkan zat-zatrganik tersebut tidak
terksidasi secaramenyeluruh dan pada akhirnyamenimbulkan warna yang tidak
meratapada permukaan ubin.Sulit mengering Kemampuan mengering pada ubinmentah
dapat mengakibatkan keretakanhalus (1 s/d 1,5 cm) pada sisi ubin. Ini
disebabkan karena air yangseharusnya menguap pada prsespengeringan tidak
seluruhnya menguapsehingga berpengaruh buruk pada hasilpembakaran.
Penyebab
utama pada kasus ini adalah kandungan humus yang berlebih padatanah liat yang
digunakan sebagai bahanbaku. Keberadaan
besi sulfidadalam bahan baku Kandungan besi
sulfida yang cukup rendah akan mengakibatkan bercak hitam
pada permukaan ubin namun bila kandungan zat tersebut cukup tinggi akan menimbulkan
lubang-lubang pada permukaan ubin.
2.4 Cacat
yang di temukan pada saat pembentukan body
·
Penggilingan yang kurangmaksimal
·
Kurang maksimalnya penggilingan dapat menyebabkan kerapuhan pada ubin karena rendahnya ketahanan mekanik yang dimiliki
o leh ubin.
·
Hal ini terjadi akibat reaksi
atau pun pencampuran yang tidak homgen antara partikel bahan penyusun ubintersebut.
·
Kelembaban yang tidak sesuaipada ubin hijau
·
Kelembaban yang tinggi
·
Kelembaban yang tinggi pada adnan clay akan mempersulit pembentukan body,karena body dibentuk akan mudah bengkak, selain itu dapat
mempersulitprses pencetakan dan dampak terburukdari kelebihan kelembaban ini
adalah timbulnya belang-belang hitam pada permukaan ubin/keramik pada proses pembakaran
“single firing”.
2.5 Kelembaban
Kelembaban
yang rendah dapatmenyebabkan adnan clay sulit dibentukkarena mudah hancur saat
dikeluarkan daricetakan.Kesalahan padaprosespembakaran Benda pecah atau meledak
Penyebab :
·
Benda tidak kering secara sempurna
·
Dinding badan benda terlalu tebal
·
Benda dibakar terlalu cepat
Pemecahan :
·
Pastikan benda telah kering, sebelumdibakar.
·
Kurangi bagian yang tebal dari dinding bdyyang tebal.
·
Bakarlah benda secara perlahan-lahansampai suhu 200oc
dan 600oc
2.6 Spit
out(lubang pada permukaan benda)
Penyebab :
·
Kotoran dalam tanah liat
Pemecahan :
·
Usahakan bahan baku (tanah liat) benar-benar bersih
dari pengotor
·
Gunakan tanah liat yang telah disaring
2.7 Timbul retak-retak seperti garis rambut
Penyebab :
·
Temperatur pembakaran terlalu
lambat
·
Singkatnya waktu penjemuran
·
Tahap pembakaran pertama terlalu
cepat
Pemecahan :
·
Bakar biskuit hingga suhu 1000oC
·
Pastikan seluruh bagian body telahkering, sebelum
dibakar
·
Lakukan pemanasan awal dan bakarlahsecara perlahan
2.8 Kesalahan pada proses pengglasiran
Penyebab :
·
Temperatur pembakaran biskuit
terlalu tinggi
Pemecahan :
·
Bakarlah benda kerjadenganpembakaran biskuit
padatemperatur yang lebih rendah
·
Hangatkan benda sebelum pengglasirandan bakarlah
(biskuit yang telah berglasir)dengan suhu yang lebih tinggi Bloating
(gelembung- gelembung)
Penyebab :
·
Terlalu banyak pewarna oksida
ataukarbon dalam
tanah liat
Pemecahan :
·
Kurangi penggunaan pewarna yangmengandung banyak bahan
organik Tambahkan grog pada body
2.9 Cacat Bloating Crawling(glasir menggumpal atau mengerut)
Penyebab :
·
adanya minyak, lemak atau debu padapermukaan biskuit
·
Campuran glasir mengandung banyak tanahliat plastis
·
Campuran glasir terlalu kental atupemakaian glasir
terlalu tebal
Pemecahan :
·
Cuci biskuit yang berdebu dan keringkan
·
Kurangi kandungan tanah liat plastis dan ganti dengan
kaolin Tambahkan air pada glasir
2.10 Cacat CrawlingCrazing (retak halus)
Penyebab :
·
Komposisi glasir yang tidak sesuai
·
Glasir dibakar dibawah temperatur
Pemecahan :
·
Tambahkan kandungan silika pada
glasir
·
Glasir dibakar pada suhu yang lebih tinggi
2.11 Cacat
Crazing Pinholing ( lubang-lubang kecil)
Penyebab :
·
Glasir dibakar sedikit dibawah temperatursebenarnya
·
Membakar glasir terlalu cepat
·
Gelembung udara muncul dalam glasir
·
Kelebihan whiting pada glasir
Pemecahan :
·
Bakar glasir pada suhu yang lebih tinggi
·
Bakar secara perlahan
·
Kurangi kandungan silika pada glasir dan tambahkan
flux
·
Kurangi penggunaan whiting
2.12 Cacat
Pinholing Glasir terkelupas
Penyebab :
·
Tanah liat menyusut terlalu
banyak daripada glasir
Pemecahan :
·
Turunkan sedikit temperatur pembakaran
·
Kurangi waktu pencelupan dalam glasir
·
Tambahkan alkaline frit pada
glasir
·
Kurangi kandungan silika pada glasir Peeling, shelling
atau shivering
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keramik merupakan suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran yang pada umumnya
terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar, dan serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan
oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya yang secara umum
meiliki sifat :
- Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
- Tahan terhadap korosi.
- Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
- Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor.
- Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.
Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga seperti mangkok, piring, cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang
digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-bata,genteng keramik, tegel
keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Aninom.
2013. ”Keramik” http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
Eko. 2013.
“Kliping Seni Rupa Terapan Keramik”. http://www.slideshare.net/eko123/kliping-seni-rupa-terapan-keramik
Sergio.2011.”Proses
Pembuatan Produk Keramik”. http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-keramik
SNI 15-1325-1989
“BATUAN PIROPILIT UNTUK PEMBUATAN KERAMIK HALUS”
SNI
03-2095-1998 “GENTENG KERAMIK”
SNI
1147-1989-A “MASSA BADAN KERAMIK GERABAH HALUS KERAS PLAT TETES PORSELIN”
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat, pengujung cerdas pasti meninggalkan jejaknya.